Alat pembayaran tunai lebih banyak memakai uang kartal (uang kertas dan logam). Uang kartal masih memainkan peran penting khususnya untuk transaksi bernilai kecil. Dalam masyarakat moderen seperti sekarang ini, pemakaian alat pembayaran tunai seperti uang kartal memang cenderung lebih kecil dibanding uang giral. Pada tahun 2005, perbandingan uang kartal terhadap jumlah uang beredar sebesar 43,3 persen.
Namun patut diketahui bahwa pemakaian uang kartal memiliki kendala dalam hal efisiensi. Hal itu bisa terjadi karena biaya pengadaan dan pengelolaan (cash handling) terbilang mahal. Hal itu belum lagi memperhitungkan inefisiensi dalam waktu pembayaran. Misalnya, ketika Anda menunggu melakukan pembayaran di loket pembayaran yang relatif memakan waktu cukup lama karena antrian yang panjang. Sementara itu, bila melakukan transaksi dalam jumlah besar juga mengundang risiko seperti pencurian, perampokan dan pemalsuan uang.
Menyadari ketidak-nyamanan dan inefisien memakai uang kartal, BI berinisiatif dan akan terus mendorong untuk membangun masyarakat yang terbiasa memakai alat pembayaran nontunai atau Less Cash Society (LCS).
Artikel Terkait:
layanan Masyarakat
- Pengertian hukum jenis - jenis hukum dan penjelasannya
- Pengertian etika - sekaligus penjelasan tentang arti etika moral dan etiket
- 'Ikan Duyung' Gegerkan Kepulauan Selayar
- 7 Cara Sembuhkan Sakit Kepala Tanpa Obat !
- Kunci sukses dan anda butuhkan
- Alat Pembayaran Nontunai SISTEM PEMBAYARAN DI INDONESIA
- Evolusi Alat Pembayaran SISTEM PEMBAYARAN DI INDONESIA
- SISTEM PEMBAYARAN DI INDONESIA
- Jual Kacamata Minus Rembang
- Manfaat Menyalakan Lampu Sepeda Motor Siang Hari
0 comments:
Posting Komentar