SEMOGA POSTING KAMI KALI INI
BISA MEMBERI MANFAAT ...AMIEN
Suatu hari Rasulullah SAW meraih tangan Mu’adz bin Jabal ra lalu bersabda, “Hai Mu’adz, demi Allah, sungguh aku mencintaimu; aku ingin mewasiatkan kepadamu sesuatu. Hai Muadz, jangan tinggalkan setiap usai menunaikan shalat membaca: Ya Allah, tolonglah aku agar selalu mengingat-Mu, bersyukur pada-Mu, dan beribadah dengan baik hanya untuk-Mu.” (HR.Abu Daud dan An-Nasai)
Inilah wasiat yang sangat berharga antara dua orang yang saling mengasihi. Sebelum memulai wasiatnya Rasulullah sAW, meraih tangan Muadz kemudian bersabda padanya, “Hai Muadz!” Kemudian beliau bersumpah dengan sabdanya, “Demi Allah!” Kemudian beliau mempertegasnya dengan kata Inni (sesungguhnya) dan Lam (sungguh); sungguh aku mencintaimu.
Dari sini kita dapat ketahui betapa pentingnya wasiat ini yang mencakup beberapa hal untuk diperhatikan dengan sungguh-sungguh:1. Beliau meraih tangannya; untuk menunjukkan tentang adanya perhatian, rasa cinta, persahabatan, kekerabatan dan kasih sayang.2. Beliau terlebih dahulu memanggilnya dengan sabdanya, “Wahai Muadz”. Dalam seruan tersebut terkandung perhatian dan penegasan; agar ia mengalihkan dan memfokuskan seluruh inderanya, membuka akalnya dan perhatiannya,3. Beliau bersumpah dengan sabdanya “Demi Allah…”. Dalam hal ini beliau memberinya ketegasan yang setegas-tegasnya.4. Beliau mempertegasnya dengan perangkat-perangkat ta’kid (penegasan), yaitu Inna (sesungguhnaya) dan Laam (sungguh); “Sungguh aku sangat mencintaimu” 5. Beliau mengulangi seruannya dengan “Wahai Muadz”; agar ia lebih memfokuskan perhatiannya kepadanya. Kemudian beliau memulai wasiatnya dengan sabdanya “Janganlah kamu meninggalkan setiap usai menunaikan shalat membaca: Ya Allah, tolonglah aku agar senantiasa mengingatmu, bersyukur padaMu dan beribadah dengan baik pada-Mu.”
Dunia memperlena dan menyimbuhkan manusia dan kadang menjauhkan mereka dari Tuhan. Kejauhan dan kesibukan dengan dunia adalah pertanda “kehilangan” manusia. Karenanya, manusia hendaknya senantiasa memohon kepada Tuhannya agar mereka dibantu untuk selalu mengingat-Nya, bersyukur pada-Nya dan beribadah dengan baik, agar mereka aman dari fitnah dunia dan disibukkan oleh dunia, karena orang yang disibukan oleh dunia akan tenggelam dalam lembah kelalaian, sebagaimana yang diisyaratkan dalam firman-NyaL: “Mereka melupakan Allah lalu merekapun di buat lalai oleh diri-diri merek sendiri”, (QS. Al-Hasyr:10).
Dzikir dapat dilakukan dengan seluruh anggota badan, sebagaimana yang diungkapkan oleh para ulama, bahwa dzikir hati ialah takut dan harapan, dzikir lisan ialah pujian, dzikir tangan ialah menempati janji, dan dzikir ruh ialah taslim (berserah diri) dan ridha. Membaca Al-Qur’an adalah dzikir, Shalawat kepada Nabi SAW, berda’wah, mengajar, belajar, mengkaji agama, tasbih, takbir dan tahlil kesemuanya adalah dzikir kepada Allah Ta’ala.
Syukur dilakukan dengan lisan, hati dan seluruh anggota badan. Allah SWT berfirman, ‘Dan dia menjadikan bagi kalian pendengaran, penglihatan dan lisan agar kalian bersyukur (dengannya) “ (QS. Am-Nahl : 78).
Pelajaran yang dapat diambil dari uraian di atas adalah; Pertama, keutamaan berdo’a setelah menunaikan shalat, dan keutamaan do’a yang disebutkan dalam wasiat ini. Kedua, anjuran untuk selalu memohon kepada Allah SWT semoga menjadi hamba Allah SWT yang gemar berdzikir, bersyukur, dan menunaikan ibadah dengan baik. (my.shandy)
4 comments:
memang tak ada kuasa kita tanpa dengan petunjuk dan pertolongan Allah swt....moga kita semua selalu dalam kasih dan sayang nya..amien
memang tak ada kuasa kita tanpa pertolongan dan petunjuk dari Allah swt.
moga kita semua selalu dalam petunjuk dan kasih sayangnya..amin
Moga kita semua selalu dalam petunjuk dan kasih sayang Allah swt......amin
thank all atas kunjungannya
semoga kita dan orangtuakita pacar2 kita selalu dan selalu mendapat perlindungan dari Allah
Posting Komentar